Ayam Goreng Hajj Chicken Murah dan Enak

Kemarin saya diajak ayah dan ibu saya makan ayam goreng di Hajj Chicken. Saya dibelikan sayap oleh orang tua saya, padahal biasanya saya dibelikan bagian dada atau paha atas, tapi ternyata paha atasnya habis. Rumah makan Hajj Chicken ini terletak di Kudus, Jawa Tengah, tepatnya ada di jalan raya Besito. Jalan ini menghubungkan antara Kota Kudus dan Colo. Ini petanya dari Google Map.


Hajj Chicken ini dulu kalau tidak salah namanya adalah Quick Chicken, kemudian berganti nama karena adanya semangat 212. Di rumah makan ini selain menyediakan ayam goreng, juga menyediakan menu lainnya seperti nasi goreng, burger ayam, dan lain-lain.

Kalau saya dibelikan sayap goreng, ibu memesan ayam geprek. Ayam geprek adalah ayam yang digoreng krispi kemudian diberi sambel bawang atau sambel mentah. Nah, digeprek itu artinya ayamnya ikut diuleg bersama dengan sambelnya, tapi tidak sampai halus cuma dilindes saja. Sedangkan ayah memesan ayam goreng bagian dada saja.

Rasa ayam goreng di Hajj Chicken enak sekali. Selain tepungnya yang renyah, dagingnya juga empuk. Rasanya tidak terlalu asin dan pas di lidah, kata ayah waktu merasakan sambel geprek pesanan ibu rasanya pas dengan lidah orang Jawa. Karena selama ini kalau makan ayam goreng paling-paling cuma pakai sambel saus saja.

Di rumah makan Hajj Chicken ini sayang sekali tidak ada cleaning service. Kata ayahku, pelayan di rumah makan Hajj Chicken juga merangkap sebagai cleaning service. Akhirnya kalau pas pelanggannya ramai, rumah makannya jadi kelihatan kurang bersih. 

Oh ya, ini video waktu saya makan di Hajj Chicken.


Baca ini juga Guys:

5 Tanggapan untuk "Ayam Goreng Hajj Chicken Murah dan Enak"

  1. Wah enak kayanya,, sayang yaa,, pegawainya mungkin kurang ya kak.. Harusnya minimal ada cleaning service satu gtu yaa.. biar kebersihannya terjaga.. kalau kotor kan bikin mood makan kurang bagus ya kak

    BalasHapus
  2. Jadi ingat istri saya dulu pernah kerja di quick chicken, karena daya beli masyarakat setempat rendah karena mahalnya dan pemilik toko ga bisa menurunkan harga karena harus mengikuti brand dari quick chicken dan akhirnya quick chicken diubah menjadi udayana fried chicken agar bisa menurunkan harga. Penjualan ayam goreng seperti quick chicken ini skrg agak turun drastis hingga menurunkan omst dan mengurangi jumlah pegawainya, karena sekarang uda banyak penjual ayam goreng seperti quick chicken ini menggunakan gerobak yang unik dengan harga yang lebih murah. sebenarnya sih quick chicken lebih mahal itu wajar karena menyediakan tempat untuk makan, musik, serta wifi untuk internetan. " Happy Blogging "

    BalasHapus
  3. Wow blog ini punya sudut pandang penceritaan yang menarik, suka deh! Baru tau kalau Hajj Chicken itu ganti dari Quick toh. Hehe

    BalasHapus
  4. Aku suka dengan penulisannya yang mungkin untuk sebagian orang terkesan kritis, menceritakan apa adanya tentang minimnya staff.

    Dilema juga ya, satu sisi usahawan memperingkas cost gaji staff, sisi sebaliknya staff jadi merangkap tugas, mengerjakan yang semestinya bukan tugasnya.

    BalasHapus
  5. WAH mau dong ayam gorengnya pasti enak tuh, keluarga saya suka semua

    BalasHapus